Minggu, 26 Desember 2010

PSIKOLOGI

Psikologi dan Keberhasilan Manusia di Masa Depan
Oleh: Nelson Sihaloho
Abstrak:
Berdasarkan fakta dan catatan sejarah membuktikan bahwa sebelum tahun 1879, jiwa dipelajari oleh para filsuf dan para ahli ilm faal (fisiologi) sehingga psikologi dianggap sebagai sebagian dari kedua ilmu tersebut. Selain itu psikologi juga dipengaruhi oleh hipnotisme. Menurut Singgih Dirgagunarsa menyatakan bahwa hipnotisme timbul karena adanya kepercayaan bahwa dalam alam ini terdapat kekuatan yang misterius yaitu magnetisme. Vant Helmont mengemukakan doktrin animal magnetism, yaitu “cairan” yang bersifat magnetis dalam tubuh manusia dapat dipancarkan untuk mempengaruhi badanbahkan jiwa orang lain.
Ahli ilmu filsafat kuno seperti Plato (429-347 SM) dan Aristoteles (384-322 SM) telah memikirkan hakikat jiwa dan gejala-gejalanya. Pada zaman kuno, tidak ada spesialisasi dalam lapangan keilmuan, sehingga semua ilmu tergolong dalam filsafat. Bahkan ahli filsafat sebagian mengatakan bahwa filsafat adalah induk dari semua ilmu pengetahuan.
Dalam sejarah perkembangannya hingga era modern sekarang ini psikologi terus menunjukkan eksistensinya. Munculnya psikologi keberhasilan, psikologi kepemimpinan, psikologi industri, psikologi belajar modern dan mutakhir hingga psikologi integral karya Ken Wiber Tahun 1983 mengindikasikan bahwa bidang psikologi akan terus berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Ilmu Psikologi kelak akan merambah semua institusi termasuk psikologi sumber daya manusia.
Sejarah Pengukuhan Psikologi
Para filsuf abad pertengahan umumnya mempelajari dan mengkaji seputar kebutuhan dan kejiwaan. Beberapa pandangan mengenai kebutuhan dan kejiwaan dapat digolongkan kedalam dua bagian yaitu pandangan bahwa antara kebutuhan dan kejiwaan (antara aspek psikis dan fisik) tidak dapat dibedakan karena merupakan suatu kesatuan pandangan yang disebut monism serta pandangan bahwa ketubuhan dan kejiwaan pada hakikatnya dapat berdiri sendiri, meskipun disadari bahwa antara kejiwaan dan ketubuhan merupakan suatu kesatuan.ini disebut dualism.
Psikologi dikukuhkan menjadi ilmu yang mandiri oleh Wilhelm Wundt dengan mendirikan Laboratorium psikologi pertama di dunia bertempat di Leipzig 1879. Sejak psikologi berdiri sendiri dengan menggunakan metode-metodenya sendiri dalam pembuktian dan penelitiannya sehingga munculnya berbagai aliran psikologi yang bercorak khusus. Adapun ciri-ciri khusus sebelum abad ke 18 adalah bersifat elementer, berdasarkan hukum-hukum sebab akibat, mekanis, sensualitis-intelektualitis(mementingkan ilmu pengetahuan dan daya pikir), mementingkan kuantitas, hanya mencari hukum-hukum, .gejala-gejala jiwa dipisahkan dari subjeknya serta jiwa dipandang pasif
Psikologi sebagai bagian dari filsafat merupakan ilmu yang mencari hakikat sesuatu dengan menciptakan pertanyaan dan jawaban secara terus menerus sehingga mencapai pengertian yang hakiki. Pada abad pertengan zaman sebelum Masehi psikologi masih bagian dari filsafat dengan objek tetap hakikat jiwa dan menggunakan Argumentasi Logika. Plato (427-347 SM) menyatakan interaksi manusia dan lingkungan faktor penting dalam memahami aktivitas manusia. Dualisme pikiran-raga (mind-body dualism). Yang penting adalah pemikiran/ide dengan ajarannya yang terkenal disebut Ide. Plato menyatakan bahwa jiwa agen yang membentuk dan menyimpan pikiran/ide, jiwa berisi semua aktivitas yang membedakan manusia dari seluruh alam. Aristoteles 384 322 SM dikenal sebagai bapak Logika dengan teori De Anima. Pandangan Aristoteles tentang jiwa terfokus pada hubungan antara raga dan jiwa, emosi kemarahan, keberanian, hasrat, sensasi merupakan fungsi-fungsi jiwa dan hanya dapat bertindak melalui raga untuk menjustifikasi psikologi fisiologis.
Thomas Aquinas (1225-1274) berpandangan bahwa manusia adalah entitas dinamis, dimotivasi secara internal oleh jiwa. Lima bagian dari jiwa adalah vegetative, sensitive, apetitif, lokomotif dan intelektual. Berdasarkan pandangan Thomas Aquinass terdapat dua elemen utama pembelajaran manusia yaitu kebergantungan pada lingkungan, sensus communis/pusat akal sehat aktif mengorganisasi, memediasi, dan mengoordinasi input ragawi.
Sedangkan Francis Bacon (1561-1626) penganut teori Empirisme menyatakan bahwa segala pengetahuan diperoleh melalui persepsi dan pengalaman. Tokoh metode induktif Rene Descartes (1596-1650) terkenal dengan teorinya “Gogito Ergo Sum ( saya berpikir maka saya ada). Rene Descartes mengedepankan dua hal yang penting yaitu Res Cogitans (zat yang dapat berpikir) dan Res Eztenza (zat yang mempunyai luas). Rene Descartes menyatakan bahwa psikologi merupakan ilmu pengetahuan mengenai gejala pemikiran atau gejala kesadaran manusia, terlepas dari badannya. Raga manusia yang terdiri atas materi dipelajari oleh ilmu pengetahuan lain, terlepas dari jiwanya. Jiwa Unsur yang mengatakan “AKU” dan berdiri atas dirinya sendir. Aku Kesadaran menjadi “substansi berpikir” sedangkan Badan menjadi substansi luas. Descrates juga membagi tingkah laku manusia menjadi dua yaitu tingkah laku rasional dikuasai oleh jiwa, seseorang dapat merencanakan atau meninjau kembali suatu tingkah laku dan tingkah laku mekanis erat hubungannya dengan badan, terjadi gerakan otomatis seperti refleks.
Tokoh lainnya adalah John Locke (1632-1704) terkenal dengan teorinya “Tabula Rasa” bahwa semua pengetahuan, tanggapan, dan perasaan jiwa manusia diperoleh karena pengalaman melalui alat-alat indranya. Pada waktu manusia dilahirkan, jiwanya kosong bagaikan sehelai kertas putih yang tidak tertulisi. Kertas itu akan muali terisi melalui pengalaman-pengalaman sedari kecil melalui alat indranya. John Locke menekankan tentang sensasi dan refleksi
G. Wilhelm Leibniz (1646-1716) dengan dasar pemikiran “MONADE” (monas kesatuan, sesuatu yang satu). Teori Monadologi ( Monade) merupakan unsur dari segala hidup, hidup adalah aktivitas. Sifat monade adalah perkembangan kesadaran dengan cirri-ciri tidak dapat musnah, tidak dapat diciptakan dan tidak dapat diubah. Bahkan monade satu dengan monade lain tidak dapat saling mempengaruhi sebagaimana kritiknya terhadap pandangan Leibniz.
Tokoh lainnya adalah Immanuel Kant (1724-1804) yang menyatakan bahwa semua pengetahuan pengetahuan empiris, bergantung pengalaman indra dan pengetahuan transcendental, yaitu bebas dari pengalaman. Tidak menghapus dunia objektif eksistensinya ditegaskan oleh fungsi stimulasi dan inisiasi data sensorik dalam pembentukan ide. Kant menggabungkan empirisme dan rasionalisme
Charles Darwin (1809-1882) terkenal dengan teori evolusi yang menyatakan bahwa variasi spesies dihasilkan oleh peluang dan seleksi alam merupakan perjuangan alami bagi kebertahanan hidup spesies. Darwin berpendapat perbedaan esensial antara manusia dan primata tertinggi adalah perbedaan gradasi, bukan kualitas.
Tokoh–tokoh lainnya yang berjasa dalam psikologi dengan aliran Emprisme adalah Thomas Hobes, David Hume, James S. Mill dimana para tokoh ini lebih mementingkan lingkungan dan pengalaman. Aliran Nativisme – J. J. Rousseau menyatakan bahwa perkembangan manusia semata-mata dipengaruhi oleh faktor bawaan. Aliran Konvergensi dengan tokohnya William Stern menggabungkan pandangan empirisme dan nativisme.
Psikologi Ilmu yang Mandiri
Sejak Psikologi berdiri sendiri dengan menggunakan metode-metodenya dalam pembuktian maupun penyelidikannya maka muncullah aliran yang bercorak khusus. Aliran-aliran psikologi seperti Strukturalisme dengan tokohnya Wilhelm Wundt dan Edward Bradford Titchener. Strukturalisme merupakan aliran yang pertama dalam psikologi karena dikemukakan oleh Wundt setelah dirinya melakukan tentang eksperimennya di laboratotium.
Strukturalisme merupakan pengalaman mental yang kompleks sebenarnya adalah struktur yang terdiri atas keadaan-keadaan mental yang sederhana. Premisnya adalah menyelidiki struktur kesadaran dan mengembangkan hukum-hukum pembentukkannya.Strukturalisme menggunakan metode introspeksiterhadap orang yang menjalani percobaan diminta untuk menceritakan kembali pengalamannya atau perasaannya setelah orang yang bersangkutan melakukan suatu eksperimen. Sensasi seperti manis, pahit, dingin dapat diidentifikasi menggunakan introspeksi.
Ciri-ciri Psikologi Strukturalisme adalah penekanannya pada analisis atas proses kesadaran yang dipandang terdiri atas elemen-elemen dasar, serta usaha menemukan hukum-hukum yang membawahi hubungan antar elemen kesadaran tersebut.Segala sesuatu atau proses yang terjadi dalam diri manusia, selalu dianggap bersumber pada kesadaran. Intinya adalah mencoba menelaah struktur mental
Aliran Fungsionalisme dengan tokoh: William James, James Rowland Angell, John Dewey. Para ahli ini menyatakan bahwa pikiran, proses mental, persepsi indrawi, dan emosi adalah adaptasi organisme biologis. Fungsionalisme lebih menekankan pada fungsi-fungsi dan bukan hanya fakta-fakta dari fenomena mental, atau berusaha menafsirkan fenomena mental dalam kaitan dengan peranan yang dimainkannya dalam kehidupan.
Intinya adalah meneliti bagaimana pikiran bekerja sehingga organisme dapat beradaptasi terhadap lingkungannya. Proses atau keadaan sadar seperti kehendak bebas, berpikir, beremosi, persepsi, dan proses pengindraan adalah aktivitas dari sebuah organisme dalam hubungannya dengan lingkungan fisik.
Psikologi Gestalt, berasal dari gerakan intelektual Jerman sangat dipengaruhi oleh model akademi Wurzburg dan pendekatan fenomenologis terhadap ilmu pengetahuan. Kemunculannya berawal dari penelitian Wertheimer tentang gerakan yang tampak dengan prinsip Gestalt dikembangkan berdasarkan asumsi tentang keteraturan bawaan dalam interaksi manusia dan lingkungan. Kurt Kofka (1886 – 1941) dengan Persepsi dengan prinsip dasar bahwa fokus interaksi manusia dan lingkungan disebut lapangan perseptual. Karakter utama lapangan perseptual adalah organisasi, yang memiliki kecenderungan alami untuk distrukturkan sebagai figur dan latar. Isomorfisme adalah menghubungkan bidang perseptual dengan bidang otak, aktivitas otak yang mengantarai proses-proses perceptual.
Aliran Psikoanalisis, adalah terkait dengan tradisi Jerman yang menyatakan bahwa pikiran adalah entitas yang aktif, dinamis dan bergerak dengan sendirinya. Psikologi modern di Jerman abad 17,18, 19 khusunya Leibniz & Kant menekankan aktivitas mental. Freud konsisten dengan pandangan Leibniz dan Kant tentang aktivitas mental sadar dan tidak sadar. Freud mengembangkan prinsip motivasional yang bergantung pada kekuatan energi di luar tingkat kesadaran diri. Perkembangan kepribadian ditentukan oleh adaptasi individual dan tanpa sadar terhadap kekuatan-kekuatan tersebut. Tokoh Psikoanalisa adalah Sigmund Freud (1856 – 1940) dengan dengan Bapak Psikoanalisis dengan pengikut Alfred Adler, Carl Jung, Karen Horney.
Aliran Psikoanalisis Sosial tokohnya adalah Harry Stack Sullivan, Eric Fromm (Psikoanalisis Sosial). Freud menggambarkan kepribadian sebagai sistem energi yang mencari keseimbangan antara berbagai kekuatan . Freud sangat menekankan perkembangan anak karena dirinya yakin bahwa gangguan neurotik yang dialami pasien dewasa bersumber dari pengalaman masa anak. Freud bukan seorang metodolog bahkan pengumpulan datanya tidak sistematik dan tidak memiliki control. Freud hanya membrikan kesimpulan- kesimpulannya, bahkan idak pernah menyampaikan bagaimana kesimpulan tersebut diperoleh. Freud telah mencapai apa yang hanya dapat dicapai oleh sedikit teoris lain dan ia merevolusi sikap-sikap dan menciptakan posisi baru untuk mengkaji kepribadian.
Behaviorisme dengan tokoh John B. Watson (1878 – 1958), Ivan M. Sechenov, Vladimir M. Bekhterev, Ivan Pavlov (dari Rusia), Edwin B. Holt, Albert P Weiss, Water S. Hunter. Guthrie (teori kontiguitas), Hull (Teori Hipotetikodeduktif), Tolman (behaviorisme kognitif), Skinner (positivesme radikal). Sistem yang memaknai Psikologi sebagai studi tentang perilaku mendapatkan dukungan kuat dalam perkembangan di abad 20 khusunya di Amerika Serikat. Gerakan ini secara formal diawali oleh psikolog Amerika, John Watson (1878-1958). Watson mengusulkan peralihan radikal dari formulasi psikologi saat itu k arah perkembangan psikologi yang benar bukanlah studi tentang kesadaran “dalam diri”. Watson mendukung perilaku tampak yang dapat diamati sebagai satu-satunya subjek pembahasan yang masuk akal terhadap ilmu pengetahuan psikologi.
Menentang pandangan bahwa pengalaman tidak sadar merupakan bagian psikologi dan juga menentang introspeksi. Pendapatnyahampir semua perilaku merupakan hasil dari pengkondisian dan lingkungan membentuk perilaku kita dengan memperkuat kebiasaan tertentu. Pendahulu behaviorisme dengan refleksologi fisiologi Rusia & asosiasisme Thorndike. Pavlov dengan teori pengkondisian yang komprehensif . Di Amerika Serikat (1930-1940) seperti Guthrie, Tolman, Hull mengembangkan teori komprehensif tentang pembelajaran. Melalui teori Hull maka berkembang teori positivisme radikal oleh Skinner. Penggunaan utama behaviorisme adalah model modifikasi perilaku dalam penerapan klinis.
Behaviorisme kontemporer merupakan kekuatan dominan dlm psikologi, tetapi behaviorisme yg telah berkembang memiliki basis luas, dgn asumsi, metodologi, & penerapan yg sangat beragam.
Kemudian aliran Mashab Ketiga yang berasal dari model ilmu pengetahuan manusia tantang aktivitas mental. Psikoanalisis masuk kategori mashab pertama, Behaviorisme mashab kedua, Eksistensial mashab Ketiga. Psikologi Humanistik merupakan penerapan filsafat eksistensial. Psikologi Eksistensial merupakan penerapan filsafat eksistensial pada berbagai isu psikologis. Psikologi Fenomenologis adalah bagaimana menunjukkan cara-cara khas dalam mempelajari berbagai peristiwa psikologis tanpa terjebak dalam reduksionisme. Psikologi Humanistik adalah menggambarkan penekatan sekelompok psikolog, sebagaian besar adalah teori kepribadian Amerika, yang memiliki pandangan bahwa individu berusaha mencapai perkembangan penuh kapasitas atau potensinya dan menolak penjelasan mekanis serta materialistik atas proses-proses psikologi.
Mashab ketiga
Ada dua hal yang per;u dicermati dan ditelaah pada mazhab ketiga ini khususnya perkembangan psikologi. Pertama adalah memahami pentingnya kebebasan dan tanggung jawab pribadi dalam proses pengambilan keputusan yang berlangsung sepanjang rentang kehidupan untak mencapai potensi manusia. Kedua adalah psikolog gerakan ini tidak menerima reduksi proses-proses psikologis menjadi hukum-hukum mekanis peristiwa psikologis. Mereka lebih memandang manusia sabagai makhluk berbeda dari bentuk kehidupan lainnya.
Akar gerakan ini ditemukan dalam spekulasi filsafat, karya tulis dan observasi klinis. Sumber-sumbernya menyatu setelah Perang Dunia II dan menjadi wujud gerakan Mazhab ketiga di Eropa dan Amerika . Tokoh-tokoh yang terkenal adalah aliran Eksistensialisme, Soren Kierkegaard dan Wilhelm Dilthey. Aliran Eksistensialime modern adalah Jean Paul Sartre, Albert Camus, Karl Jasper dan Martin Buber. Sedangkan Fenomenologi adalah Edmund Husserl dan Martin Heidegger, Eksistensialisme-Fenomenologis dengan tokoh Maurice M. Ponty, Ludwig Binswanger serta Humanistik dengan tokoh Gordon Allport, Abraham Maslow dan Carl Rogers. Gerakan mazhab ketiga berkembang dari model aktif proses mental. Berbagai tulisan di abad 19 dari Kierkegaard, Nietzsche dan Dilthey menjadi latar belakang pandangan tentang manusia yang kesepian dan dehumanisasi. Karya abad 20 dari Sartre, Camus dan Jaspers dengan atas pandangannya tentang kondisi dasar kecemasan serta absurditas dalam eksistensi manusia. Husserl dan Heidegger menyatakan perkembangan fenomenologi sebagai alat untuk meneliti karakter holistik pengalaman manusia. Eksistensialime-fenomenologis merupakan penerapan orientasi baru dalam bidang klinis. Di Amerika sudut pandang humanistic seperti Allport, Buhler, Maslow dan Rogers memiliki kesamaan dengan psikologi eksistensialisme fungsionalisme. Gerakan mashab ketiga ini orientasi yang terpisah-pisah dalam psikologi kontemporer.
Psikologi Mutakhir
Ken Wilber merupakan seorang cendikiawan Buddhis dan menjadi tokoh dan pengagas generasi kelima psikologi yaitu psikologi integral atau psikologi integratif (integrative psychology).
Empat generasi psikologi sebelumnya (psikoanalisa, behavioristik, humanistik, dan transpersonal) dalam pandangan Wilber secara perlahan akan memudar. Tapi bukan berarti tidak memberikan sumbangan besar. Wilber berkeyakinan, apa yang telah dirintis oleh angkatan sebelumnya dengan satu sisi pendekatan terhadap eksistensi manusia akan digantikan oleh pendekatan yang multidimensi yang lebih integratif.
Kritik khusus diarahkan terhadap psikologi transpersonal. Wilber sendiri mengakui, bahwa awalnya dirinya seorang transpersonalist, kemudian tahun 1983, Ken Wilber mulai merasakan ada suatu yang kurang dalam psikologi generasi keempat itu. Mungkin satu sisi pedekatan saja, yaitu pendekatan spiritual, dalam kacamata ilmiah kurang begitu faktual. Para ahli psikologi transpersonal lebih menekankan sisi teori daripada menyodorkan bukti-bukti empiris. Kendati psikologi transpersonal mempunyai area pembahasan yang demikian luas, tapi ia tidak mencakup totalitas, ia tidak berhasil mengintegrasikan teori-teori psikologi sebelumnya.
Psikologi integral dikembangkan oleh Ken Wilber, setelah ia sendiri meneliti dan memelajari beragam teori tentang struktur kedirian manusia, mulai dari pra-modern, modern sampai post-modern. Lebih dari 100 tokoh yang teorinya berhasil ia rangkum dan diintisarikan serta disajikan dalam bentuk teori yang integratif.
Adapun ikhtisar pemikiran Ken Wilber adalah Empat Quadran dengan nama All Quadrant All Level (AQAL). Psikologi Integral mempunyai setidaknya lima komponen utama, yaitu level (kadang disebut struktur) kesadaran, arus atau deret garis kesadaran, status kesadaran normal dan perubahan status kesadaran, diri dan sistem-diri, serta empat kuadran. Kepribadian manusia, menurut Wilber, seperti halnya struktur alam semesta, adalah komponen yang berlapis-lapis, pluridimensional, tersusun atas tatanan yang terintegrasi yang padu dan menyeluruh.
Level kesadaran disebut juga dengan istilah struktur atau gelombang kesadaran, dan terkait dengan definisinya. Struktur mengindikasikan bahwa setiap tingkatan kesadaran mempunyai pola yang padu yang seluruh komponennya bersatu dalam satu struktur besar. Level, berarti pola-pola tersebut mempunyai relasi-relasi yang cenderung terbuka. Dalam perkembangan level kesadaran, ada aspek-aspek dalam struktur kepribadian yang juga bergerak mengikuti perkembangan dari level kesadaran, tapi dengan tingkat perkembangan yang bervariasi. Aspek-aspek tersebut misalnya intelegensi, kognisi, moral, afeksi, kebutuhan, seksualitas dan lain-lain. Arus kesadaran ini berkembang dengan derajat kebebasan tertentu, meskipun tidak sepenuhnya bebas. Beberapa status kesadaran manusia yang biasa dikenal misalnya, terjaga, mimpi, dan tidur pulas. Ini adalah status normal kesadaran yang biasa dialami sehari-hari, disamping ada juga status luar biasa atau perubahan status kesadaran dan merupakan kesadaran yang sifatnya lebih tinggi, yaitu berupa pengalaman puncak (pengalaman spiritual, atau peak experience menurut Maslow), keadaan meditasi dan kontemplasi. Konsep diri (self) yang dipakai oleh Wilber, relatif sama dengan konsep diri yang dipakai oleh Jung, yaitu sebagai suatu arketif yang menjadi titik pusat kepribadian. Ken Wilber, memandang diri sebagai kompenen utama dalam mengintegrasikan dan menyeimbangkan semua komponen di dalam psyche. Hal yang pertama, dilakukan diri ialah mengenali dan mengidentifikasi level tempat ia berada, lantas setelah itu ia mulai mendiferensiasi (mencoba memisahkan diri dari) level tersebut, dan naik ke level yang lebih tinggi (transendensi). Tahapan terakhir, kemudian ia mengintegrasikan level yang baru dicapainya dengan level-level sebelumnya.
Empat Quadrant dalam Psikologi Integral yang diajukan oleh Ken Wilber, berusaha melihat kesadaran manusia dalam berbagai sisi, dari beragam sudut penglihatan. Beragam perspektif dalam melihat kesadaran ini dapat diringkas menjadi empat perspektif. Ini dinamakan sebagai empat quadrant. Quadrant pertama, kesadaran dilihat dari perspektif ‘aku’ (‘I’). Yaitu melihat kesadaran manusia dari sisi dalam (individual interior).
Quadrant kedua, adalah perspektif yang melihat kesadaran sebagai pengaruh dari sisi luar diri (individual eksterior). Faktor luar diri ini misalnya, kesadaran dilihat sebagai produk dari mekanisme otak dan tubuh, sistem neurofisiologi (sistem syaraf), serta sistem organik.
Quadrant ketiga ialah melihat kesadaran dari perspektif kolektif interior. Artinya kesadaran personal sebagai produk interaksi dirinya dengan orang lain dalam sebuah struktur masyarakat, keluarga, korporasi, suku, organisasi, bangsa dan dunia.Terakhir, quadrant keempat, kesadaran dipan¬dang sebagai produk kolektif eksterior. Faktor yang mempengaruhi kesadaran misalnya berupa infrastruktur, teknologi, ekonomi, informasi, finansial, data-data objektif, dan lain-lain.
Merujuk pada kenyataan maupun fakta-fakta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ilmu psikologi dimasa mendatang akan semakin berkembang. Berkembangnya human resources atau bidang pengembangan sumber daya manusia menjadikan psikologi semakin memiliki andil dalam peningkatan kualitas khususnya bidang rekruitmen. Psikologi industry, psikologi sumber daya manusia, psikologi perusahaan, psikologi manajemen, psikologi kepemimpinan bahkan psikologi pendidikan modern dengan fokus kajian kunci sukses dalam belajar dengan pengembangan kemampuan otak kanan, tengah dan kiri terus dikembangkan oleh berbagai ahli. Dengan demikian ilmu psikologi kelak akan selalu memiliki andil dalam perkembangan keberhasilan manusia. Dalam lingkungan sekolah sebagai unit terkecil penyelenggara pendidikan psikologi juga memainkan peranan penting dalam mendorong dan memotivasi keberhasilan siswa/i disekolah Semoga sekelumit karya ini memberikan sumbangan pemikiran dalam kemajuan pendidikan di negeri ini. (***).

Daftar Rujukan
1. Atkinson, Rita. L., et all, Introduction to Psychology, 11th ed, Harcourt Brace & Company
2. Wilber, Ken, Integral Psychology, Shambala, Boston & London, 2000
3. Hall, Calvin S. dkk, Teori-teori Psikodinamik (Klinis), Kanisius, Cetakan kelima, 1995
4. Hall, Calvin S. dkk, Teori-teori Sifat dan Behavioristik, Kanisius, Cetakan kedua, 1995
5. Maslow, Abraham, Psikologi Sains, Teraju, Oktober 2004
6. Tart, Charles T. et. all, Transpersonal Psychologies, Harper & Row Publisher. 1975
8. Wilber, Ken, The Atman Project, The Theosophical Publishing House, 1980