Rabu, 15 April 2015
MIND- MAP BELAJAR GLOBAL
Mind Map Teknik Belajar Berpikir Global
Oleh: Nelson Sihaloho
Abstrak:
Seringkali kita melihat aktivitas siswa-siswa belajar disekolah maupun dirumah semrawut bahkan tidak teratur. Kondisi umumnya ribut dalam kelas mirip seperti “pasar” sehingga guru maupun orangtua kewalahan melihat kondisi tersebut. Meski demikian kita tidak boleh berkecil hati sebab siswa-siswa pada umumnya kendati terlihat dengan kesan “bandel” dan “kurang bisa diatur” justeru memiliki ptensi yang luar biasa. Potensi siswa itu akan bisa berkembang apabila kita mampu memotivasi siswa dengan menggunakan metode persuasif “atmosfir keberhasilan” dan secara khusus dengan memberikan keleluasaan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan potensinya melalui metode “mind map”. Fakta penelitian dan pengalaman menunjukkan justeru siswa-siswa yang dulunya terkesan “bandel” dan “kurang bisa diatur” ternyata lebih banyak berhasil, memiliki rasa hormat yang tinggi kepada guru-guru maupun orangtuanya. Kesan dan sifat “sombong” dan “angkuh” pada siswa yang dulunya “bandel” dan “kurang bisa diatur” semasa sekolah akan semakin sirna manakala mereka berhasil menjadi pemimpin.
Kata kunci: Mind-Map, Belajar, Berpikir, Global.
Pendahuluan
Sebagaimana kita ketahui bahwa Global Mental Literacy Movement (GMLM) pertama kali digagas oleh seorang tokoh pengembangan otak dunia bernama Tony Buzan. Tony Buzan merupakan penemu Mind Map yaitu merupakan satu teknik belajar dan berpikir yang sangat luar biasa. Seiring dengan perkembangannya banyak teori-teori mutakhir belajar yang semakin berkembang hingga banyak bimbingan-bimbingan belajar (bimbel) mengadopsi teori-teori pembelajaran melalui teknik pengembangan otak kiri dan otak kanan.
Fakta dan pengalaman menunjukkan bahwa sekolah-sekolah reguler sangat sulit menerapkan metode pembelajaran tertentu karena terikat akan konvensi terutama Undang-undang yang mengatur tentang sistem pendidikan. Dalam sistem pendidikan juga diatur tentang kurikulum hingga sistem penilaiannya. Rambu-rambu itulah yang selanjunya menjadi pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran termasuk di ruang kelas yang menjadi pekerjaan/nafkah guru dalam menjalankan tugas-tugas profesionalismenya.
Seiring dengan tuntutan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) kini metode pembelajaran juga bergeser dari masa kini menuju masa depan dimana dibutuhkan suatu metode untuk mampu membayangkan gambaran tentang masa depan. Klimaks “kegundahan guru” dalam pembelajaran di ruang kelas umumnya berkutat pada masalah siswa suka berulah membuat “gaduh” di kelas bahkan hingga terjadi peristiwa yang membuat guru “dongkol” atas ulah-ulah siswanya. Ironisnya banyak guru yang kewalahan mengatasi masalah di ruang kelas hanya karena masalah “sepele”.
Padahal guru sudah dibekali dengan bagaimana mengelola kelas agar prinsip-prisip pebelajaran berlangsung dengan aman dan menyenangkan (learning is fun). Kenyataan dilapangan itulah yang sering dihadapi oleh guru sehingga wali kelas mengirimkan surat panggilan kepada orangtua untuk datang ke sekolah karena ada sesuatu hal yang perlu dibicarakan untuk diselesaikan. Efek dari perilaku siswa akhirnya berimbas terganggunggunya aktivitas orangtua yang semestinya digunakan untuk bekerja dan mencari nafkah.
Sekelumit persoalan yang dikemukakan diatas hanya merupakan sebagian kecil fakta-fakta yang terjadi.Yang sangat tidak kita inginkan adalah apabila terjadi bentuk perlawanan anak terhadap orangtua meski mereka masih berstatus peajar nekad “kawin lari” karena secara terus menerus pihak orangtua tidak mengerti akan kondisi dan perkembangan fisik dan psikologis anak berstatus pelajar yang membutuhkan rasa ingin dihargai oleh sesama teman sebayanya. Perkembangan anak pada masa remaja memang rentan dan sering diidentikkan dengan bahaya latent.
Berpijak pada kondisi itu dibutuhkan suatu pemahaman yang kuat dan mendalam tentang masa-masa perkembangan anak pada masa ini sehingga para guru dan orangtua memiliki bekal untuk memberikan yang terbaik demki masa depan anak-anaknya. Tidak dapat dipungkiri strategi yang tepat dalam memberikan bekal kepada anak secara signifikan juga akan membantu anak dalam tugas-tugas perkembangannya. Salah satu strategi yang dapat diterapkan diantaranya adalah Mind Map.
Mid Map dan Strategi
Sebagaimana kita ketahui GMLM merupakan gerakan sosialisasi dan pembekalan setiap orang di dunia dengan How To Learn (HTL) & How To Think (HTT), seperti Mind Map, Easy- Memory, Effective Reading, Creativity, Socratic Questioning Techniques, Brain Smart Teaching, Mind Motivation, dan lain-lain yang kini terus digencarkan untuk membatu percepatan berpikir anak. Teknik-teknik ini terus dikembangkan sebagai bekal menuju
percepatan dan kemandirian dalam belajar dan merupakan satu teknik belajar dan berpikir yang sangat luar biasa. Pengalaman membuktikan bahwa permasalahan belajar siswa sebagian besar bukanlah pada pelajarannya (What To Learn) atau banyaknya waktu belajar.
Namun karena kurangnya kesadaran akan potensi kecerdasan yang ada dalam dirinya (lack of self awareness), belum memahami pentingnya belajar, sehingga kurang motivas (Why To Learn), dan minimnya pembekalan cara belajar (How To Learn) kepada mereka. Cara belajar yang bersifat esensial dan mendasar mencakup yakni cara mencatat, cara meringkas, cara mengingat, cara mengatur waktu belajar, cara membaca efektif, cara bertanya, cara mengelola emosi, cara memotivasi diri sendiri ataupun yang lainnya.
Tony Buzan salah seorang pakar kreativitas, inovasi dan manajemen berbasi otak yang dilahrikan di Inggris 2 Juni 1942 merupakan penemu Mind Map yang dikenal dengan kemampuan menerobos krisis kreativitas yang ditakutkan banyak orang. Saat ini Mind Map merupakan metode sistem berpikir paling unggul di abad ini yang telah diketahui dan digunakan oleh lebih dari 300 juta orang di dunia. Kehebatan sistem berpikir yang ditemukan oleh Tony Buzan pada awal tahun 1970-an ini telah diakui oleh pemimpin dan pendiri Microsoft, Bill Gates, dalam artikelnya “The Road Ahead – How Mind-Mappers are taking our information democracy to the next stage”.
Harian the Times of London juga memperkirakan, penelitian Tony Buzan mengenai pengembangan otak seperti halnya Stephen Hawking melakukannya untuk menguak rahasia terbentuknya alam semesta ini. Tony Buzan dan Buzan World Organization lebih dari puluhan tahun telah membagikan ilmu dan keilmuannya dalam bidang brain, mind, learning dan creativity di sekolah-sekolah dan universitas-universitas kelas dunia, termasuk Oxford, Cambridge dan Harvard. Hampir semua perusahaan yang tercatat dalam Fortune 500 companies, seperti Microsoft, IBM, Disney, BP, Barclays International, British Telecomm, Goldman Sachs telah menggunakan secara aktif Mind Map dan jasa Tony Buzan untuk mempercepat terwujudnya Brain Capital dan Thinking Organisation di perusahaannya.
Menurut Majalah Forbes Tony Buzan telah menunjukkan para eksekutif puncak “how to hotwire their creative energies”. Pada tahun 2009, Tony Buzan dianugerahi Lifetime Achievement Award dari American Creativity Association (ACA).
Teknik mind map merupakan teknik memetakan pemikiran dalam bentuk gambar. Tidak berlebihan jika dikatakan otak manusia bagaikan sebuah kanvas gambar yang sangat luas, gambar-gambar yang ada di otak kita tidak hanya berasal dari citra yang dikirimkan mata, tetapi juga dari imajinasi otak kita sendiri. Melalui mind map, kita akan mengenal suatu teknik melakukan representasi visual dari sebuah pemikiran, yang disusun dalam bentuk radial (memencar), sehingga dapat digunakan untuk pemecahan masalah, pengambilan keputusan, ataupun sekadar menjabarkan sesuatu dalam bentuk gambar.
Dasar pemikiran mind map sebenarnya telah digunakan selama berabad-abad oleh para pendidik, insinyur, psikolog, dan orang awam. Tony Buzan sendiri memperkenalkan mind map yang disesuaikan dengan tekniknya sendiri, dengan karya yang dituangkan melalui buku-bukunya, salah satunya yang paling popular adalah “Use Your Head”. Mind map versi Tony Buzan, merupakan teknik pemetaan pikiran yang intinya terletak pada pendayagunaan otak manusia.
Mind Map berfungsi untuk memantik kreativitas, inovasi, serta efektivitas otak dalam mendukung kegiatan serta pekerjaannya. Menurut sebuah studi, 65 % CEO dan top eksekutif di seluruh dunia menyatakan bahwa kompetisi global mengharuskan organisasi mereka untuk berubah secara radikal guna bertahan dan bertumbuh. Dalam menuju perubahan tersebut, para CEO harus secara inovatif memperbaharui produk dan jasa mereka.
Tony Buzan merupakan brain guru dalam area creativity, memory dan thinking serta pemegang rekor dunia Creativity IQ tertinggi. Kini ratusan juta manusia menggunakan teori Mind Map agar mampu mencapai keberhasilan. Dilingkungan sekolah metode Mind Map juga perlu diterapkan agar siswa-siswi bisa mencapai keberhasilan dengan segenap potensi yang dimilikinya.
Mind Map di Sekolah
Implementasi mind map (peta pikiran) disekolah adalah dengan membuat materi/bahan pelajaran menjadi suatu peta pikiran (memetakan pikiran kita ataupun siswa). Mind map merupakan suatu pendekatan yang lebih efektif, membantu otak untuk berfikir secara teratur, memasukkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi dari otak. Cara ini merupakan cara yang paling kreatif dan inovatif dalam membuat catatan.
Tony Buzan, dalam bukunya bertema “Human Brain” mengungkapkan bahwa kreatifitas dan pembelajaran dalam otak manusia dalam berfikir dengan jutaan kali lebih canggih dari komputer. Menurut Buzan bahwa secara individual kita dapat menganalisis ide-ide, mencatat pelajaran atau merencanakan penelitian baru sehingga dapat mengidentifikasi secara jelas dan kreatif apa yang telah dipelajari dan apa yang telah direncanakan.
Strategi Mind Map juga dapat menghilangkan kebosanan dalam mencatat cara tradisional, sehingga dalam hal ini otak akan lebih akan cepat mencerna serta mengingat catatan yang telah dibuat. Buzan, et.el, menjelaskan beberapa manfaat dari metode Mind Map. Manfaatnya antara lain, mempercepat pembelajaran, karena mampu memahami konsep yang sama dengan kerja otak ketika menerima pelajaran.
Selanjutnya adalh melihat koneksi antar topik yang satu dengan yang lain yang memiliki keterkaitan, membantu brainstorming, mengasah kemampuan otak untuk bekerja, membantu ide serta gagasan yang mengalir karena tidak selalu ide dan gagasan dapat mudah direkam. Melihat gambaran suatu gagasan secara luas dan besar, sehingga membantu otak bekerja secara maksimal dan berfikir besar terhadap suatu gagasan, menyederhanakan struktur ide dan gagasan tersebut, memudahkan untuk mengingat ide dan gagasan tersebut serta meningkatkan daya kreatifitas dan inovatif.
Prinsip Mip Map sangat sederhana yaitu cukup menuliskan dengan mengikuti kemana otak kita berfikir, apa yang terlintas, apa yang teringat dalam bentuk coretan yang berkait-kaitan. Coretan berkaitan (radiant thinking) dimulai dari tengah sebagai pusat, kemudian mengembangkan kearah tepi. Metode Min Map ini juga dapat membuat otak lebih fresh karena banyak masalah yang terlintas di kepala, atau ide serta gagasan yang sulit untuk direkam yang membebani otak bawah sadar.
Mind Map akan menjadi alat untuk menuangkan semua gagasan dan pikiran, sebab konsep kerja Mind Map sama dengan cara otak kita bekerja. Mind Map sudah digunakan oleh jutaan orang dan banyak diterapkan dalam banyak hal, misalnya untuk pendidikan, bisnis dan personal. Mind Mapping adalah metode mempelajari konsep dimana konsep ini didasarkan pada cara kerja otak kita menyimpan informasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak kita tidak menyimpan informasi dalam kotak-kotak sel saraf yang terjejer rapi melainkan dikumpulkan pada sel-sel saraf yang berbercabang-cabang yang apabila dilihat sekilas akan tampak seperti cabang-cabang pohon. Apabila kita menyimpan informasi seperti cara kerja otak, maka akan semakin baik informasi tersimpan dalam otak dan hasil akhirnya tentu saja proses belajar kita akan semakin mudah. Sebagai siswa dapat langsung mempraktekkan cara kerja Peta Pikiran dengan menuliskan tema utama sebagai titik sentral/tengah dan memikirkan cabang-cabang atau tema-tema turunan yang keluar dari titik tengah tersebut dan mencari hubungan antara tema turunan. Intinya setiap kali kita mempelajari sesuatu hal maka fokus kita diarahkan pada apakah tema utamanya, poin-poin penting dari tema yang utama yang sedang kita pelajari, pengembangan dari setiap poin penting tersebut dan mencari hubungan antara setiap poin. Dengan cara ini maka siswa akan mendapatkan gambaran hal-hal apa saja yang telah kita ketahui dan area mana saja yang masih belum dikuasai dengan baik.
Implementasi
Min Mapping dapat diterapkan dalamkehidupan sehari bukan hanya untuk kalangan siswa atau pelajar atapun guru tetapi juga bisa dimanfaatkan oleh kalangan bisnis, pengusaha, pejabat maupun kalangan elit-elit lainya. Mind mapping merupakan cara untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambilnya kembali ke luar otak. Bentuk mind mapping seperti peta sebuah jalan di kota yang mempunyai banyak cabang.
Seperti peta jalan kita bisa membuat pandangan secara menyeluruh tentang pokok masalah dalam suatu area yang sangat luas. Dengan sebuah peta kita bisa merencanakan sebuah rute yang tercepat dan tepat dan mengetahui kemana kita akan pergi dan dimana kita berada. Mind mapping bisa disebut sebuah peta rute yang digunakan ingatan, membuat kita bisa menyusun fakta dan fikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja otak kita yang alami akan dilibatkan sejak awal sehingga mengingat informasi akan lebih mudah dan bisa diandalkan daripada menggunakan teknik mencatat biasa.
Konsep Mind Mapping juga dikenal dengan nama Radiant Thinking. Sebuah mind map memiliki sebuah ide atau kata sentral, dan ada 5 sampai 10 ide lain yang keluar dari ide sentral tersebut. Mind Mapping sangat efektif bila digunakan untuk memunculkan ide terpendam yang kita miliki dan membuat asosiasi di antara ide tersebut serta berguna untuk mengorganisasikan informasi yang dimiliki.
Simpulan yang dapat diperoleh dari berbagai uraian diatas adalah bahwa Mind Map merupakan cara mengembangkan kegiatan berpikir ke segala arah, menangkap berbagai pikiran dalam beragai sudut. Mind Map akan mengembangkan cara berpikir divergent, berpikir kreatif. Mind Map adalah alat berpikir organisasional yang sangat hebat dan sering diidtilahkan sebagai “pisau tentara swiss otak”. Min mapping adalah cara untuk menempatkan informasi kedalam otak dan mengambil informasi tersebut ketika dibutuhkan.
Melalui Mind Map ini juga para guru disekolah akan mampu meningkatkan potensi para siswa. Bahkan guru juga akan semakin lebih terbantu dalam menjalankan tugas profesionalismenya khususnya dalam merancang sistem pembelajaran berbasis otak. Mind Map akan memiliki efek yang luar biasa manfaatnya apabila siswa mampu menggambarkan berbagai informasi yang dihadapi dimasa depan yaitu eraglobal.(Tulisan ini dihimpun dari berbagai sumber relevan: penulis adalah pemerhati pendidikan tinggal di kota Jambi).
Langganan:
Postingan (Atom)