Kamis, 11 November 2010

PSIKOLOGI

Teraphy Penyembuhan Konseling Modern
Manfaatnya Terhadap Pendidikan di Sekolah
Oleh : Nelson Sihaloho

Abstrak:
Menurut Untung Rifai (2009) masalah riil abad-21 ditandai dengan depresi massal akibat bencana alam seperti tsunami, gempa bumi dan Katrina. Kemudian trauma dan ketakutan missal akibat terorisme, stress missal akibat tekanan pekerjaan berupa PHK missal, beban kerja meningkat, persaingan makin keras. Kemudian gangguan emosi missal pada anak dan remaja seperti kecanduan, depresi, stress, kesulitan belajar,bunuh diri, free sex, kriminalitas dan sebagainya ditambah dengan jumlah dan intensitas masalah semakin hari semakin meningkat.
Banyak tulisan dan referensi yang membahas tentang teori-teori mutakhir ilmu pengetahuan (IPTEK) dimana saat ini paradigmanya mengarah pada teraphy penyembuhan konseling modern seperti Brain-Gym, Neuro Linguistik Programming (NLP), Timeline Terapy, Hipnotherapy dan Self Hypnosis, Biofeedback, Psychocybemetics, Positive Thinking, Positive Affirmation, Brain Washing, Silva Mind Method, Emotional Intelligence, Positive Imagery, The 7 habits (8th Habits), Achievement Motivation Training (AMT), Neuro Associative Conditioning (NAC), ESQ dan lain sebagainya. Bahkan dimasa depan teraphy-teraphy mutakhir terus berkembang seiring dengan tuntutan zaman dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pendahuluan

Menurut ilmu kedokteran Cina dan India mengakui adanya Energy Meridian (Qi) dimana dengan menggunakan aliran energy tubuh sebagai sarana penyembuhan dengan menggunakan akupuntur, pemijatan pada titik Yin-Yan, Seni Bela Diri Kung Fu maupun Yoga. Sebagaimana sering kita lihat pada layar televisi pemutaran film Kung Fu dengan jurus yang terkenal Tai Ci dari Tiongkok 5000 tahun silam membuktikan bahwa jurus yang dipelajari sehingga mampu memiliki tingkat kedigdayaan yang tinggi justeru bersumber dari energi tubuh.
Pengalaman penulis sewaktu SMP pada tahun 1978 silam secara tidak sengaja pernah belajar dari orang Tiongkok (Cina keturunan) dimana pada waktu itu “obat koyok” yang ditempelkan pada bagian kening kiri dan kanan maupun ditengah-tengah kening penulis tidak mampu menyembuhkan penyakit sakit kepala yang sudah menginjak hari ke 15.
Anehnya penulis juga pernah mencampur obat sakit kepala “Bodrex” dengan orange juice (limun) juga tidak menyembuhkan penyakit penulis, bahkan hingga makan rujak dengan cabe rawit diramu sepedas-pedasnya juga tak kunjung menyembuhkan penyakit yang diderita penulis pada waktu itu.
Beruntung ketika bertemu dengan orang Cina keturunan, penulis diajak ke rumahnya dengan suatu alasan bahwa dikediamannya ada sebuah metode penyembuhan penyakit sakit kepala dengan melalui sebuah pijatan sembuh dengan waktu 5 menit.
Dengan rasa tidak percaya bercampur baur dengan sesuatu yang tidak mungkin akhirnya penulis mengikuti ajakan sang Cina keturunan tersebut ke rumahnya. Penulis waktu itu hanya dipijat pada bagian tangan dan kaki di titik-titik tertentu saja dengan rasa sakit yang luar biasa. Konon menurut sang guru Cina keturunan tersebut akibat penulis terlalu kelelahan bermain bola kaki. Setelah dipijat selama lima menit dan minum segelas air, sakit kepala yang di derita penulis selama 15 hari itupun sembuh total. Mulai sejak itu sang guru Cina keturunan itu menularkan sedikit ilmu kepada penulis tentang pemijatan dimana dalam perkembangannya berubah menjadi “Pijat Refleksi”. Karena sang guru Cina keturunan tersebut keburu dijemput sang Khalik akhirnya ilmu yang sebenarnya mampu menyembuhkan ratusan penyakit dalam tubuh manusia hanya sepersepulunya yang sempat ditularkannya kepada penulis melalui suatu praktek langsung itu dan tidak ada buku khusus yang ditinggalkannya.
Saat ini banyak teori dan praktek teraphy khusus penyembuhan modern yang berkembang serta mudah dipraktekkan dalam kehidupan sehar-hari. Diantara beberapa teori itu adalah energy psychology yaitu Spritual Emotional Freedom Technique (SEFT) dan Brain Gym. SEFT dikenal sebagai teknik ilmiah revolusioner dan spektakuler di dunia saat ini, selain mudah dipraktekkan hasilnya juga dapat dirasakan dalam waktu cepat. Hanya para ahli SEFT yang tahu tentang teknik-teknik dan metode penyembuhan popular ini. Selain hak cipta dilindungi oleh undang-undang saat ini jutaan manusia telah merasakan kehebatan dari SEFT. SEFT diyakini mampu mengatasi berbagai problem fisik, emosi, masalah keluarga dan anak-anak, meningkatkan prestasi, meningkatkan kesuksesan hidup serta meningkatkan kedamaian hati dan kebahagiaan diri.
Di berbagai Negara metode SEFT ini telah berkembang lebih jauh yaitu dijadikan sebagai sarana untuk meningkatkan prestasi siswa di sekolah.
Dari berbagai sumber tokoh-tokoh ataupun ahli yang mempelopori lahirnya SEFT ini adalah George Goodheart dengan teorinya Chiropactic and Applied Kinesiology pada tahun 1964. Selanjutnya dikembangkan lagi oleh Jhon Diamond dengan teorinya “Energy Psychology”, Tought Field Therapy (TFT) yang dipelopori oleh, Roger Callahan” pada tahun 1980, Gary Craig dengan teorinya “Emotional Freedom Technique” pada tahun 1991. Menyusul kemudian Steve Wells dengan teorinya EFT (TM) for Peak Performance dan Spritual Emitional Freedom Technique atau SEFT ( R ) yang dikembangkan oleh Ahmad Faiz Zainuudin.
Menurut Untung Rifai (2009) Teraphy “Brain Gym” pertama sekali dipelopori oleh Paul E. Dennison, & Gail Dennison dan selanjutnya Elizabeth Demuth menulis buku Brain Gym “ Penuntun Senam Otak” .
Lebih lanjut Untung Rifai (2009) mengatakan bahwa Brain Gym “gerakan adalah pintu masuk belajar”. Dalam materinya Untung Rifai membagi sebanyak 2 gerakan yaitu gerakan meningkatkan energy dan gerakan menyeberang garis tengah. Gerakan meningkatkan energy terdiri dariair, saklar otak, tombol bumi,tombol imbang, tombol angkasa, menguap berenergi dan pasang telinga.
Sedangkan gerakan menyeberang garis tengan adalah gerakan silang, tidur dengan membentuk angka 8, coretan ganda, Abjad 8, Gajah, Putaran Leher, Olengan Pinggul, Pernapasan Perut, Gerakan Silang Berbaring, Mengisi Energi serta Membayangkan X.
Bahkan model-model terapan baru penyembuhan teraphy hingga saat ini terus berkembang dengan pesatnya.. Di Amerika Serikat rutin terbit Juornal of Counseling &Development dibawah lisensi American Counseling Assosiation. Departemen of Psychology, Goldsmith College, London, England, United Kingdom. British Journal of Psychology. Kemudian di Amerika Serikat ada American Educational Research Associates (AERA), Journal of Applied Psychoanalytic Studies, Department of Educational Psychology, College of Education, University of Arizona, Tucson. American School Counselor Association, Journal of Educational Psychology, Canadian Journal of School Psychology . Journal of Consulting and Clinical Psychology, Michigan State University, Institute for Research on Teaching. Journal of Personality and Social Psychology, National Mental Health Association. British Journal of Guidance and Counselling.
Bahkan universitas yang memiliki fakultas psikologi rutin mempublikasikan hasil-hasil penelitian dan riset mereka baik itu pada majalah, bulletin maupun media surat kabar.

Terpahy Konseling di Sekolah

Di Indonesia umumnya teraphy penyembuhan anak-anak traumatis sangat sulit dilakukan karena harus didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai seperti ruangan konsultasi yang layak dan standar.
Namun saat ini metode pnyembuhan teraphy terhadap anak-anak bermasalah seperti traumatic dapat dilakukan pada alam terbuka melalui metode permainan kelompok ataupun dengan teraphy senam gerak.
Menurut Nandang Rusnanda (2009) mengatakan bahwa risiko psikologis yang dialami oleh individu yang mengalami kehilangan sumber daya yang bernilai seperti kehilangan orang yang dicintai, harta benda yang dimiliki, hubungan sosial dan komunitas atau kehilangan pegangan hidup yang menyebabkan stress dan trauma. Kegagalan coping dan adaptasi terhadap pengalaman traumatik dapat menimbulkan efek bola salju yang luas dan mendalam, berjangka panjang dan mungkin tidak dapat diubah. Bahkan pada bentuknya yang ekstrim akan mengakibatkan apa yang disebut deprivasi sosial (social deprivation).
Lebih lanjut Nandang Rusmana mengatakan bahwa tujuan model konseling kelompok bagi anak dengan pengalaman traumatis ini adalah menurunkan gejala kecemasan pasca trauma (PTSD) dengan menjalani berbagai jenis permainan kelompok baik in-bond mupun out-bond.
Sasaran yang menjadi target layanan model ini adalah mereka yang mengalami gangguan kecemasan pasca trauma dengan indikator adalah klien yang dibayangi peristiwa traumatis, berpikir negatif, merasa tidak berdaya, emosional, mengisolasi diri dan merasa harapan masa depan rendah .
Secara khusus tujuan yang dapat dicapai model konseling kelompok bagi anak dengan pengalaman traumatis ini adalah membantu anak dengan pengalaman traumatik untuk menghilangkan bayangan traumatis, meningkatkan kemampuan berpikir secara lebih rasional, membangkitkan minat terhadap realita kehidupan, memulihkan rasa percaya diri, memulihkan kelekatan dan keterkaitan dengan orang lain yang dapat memberi dukungan dan perhatian serta kepedulian emosional serta mengembalikan makna dan tujuan hidup.
Untuk mengatasi masalah anak-anak/siswa yang mengalami trauma di sekolah dapat dilakukan dengan konseling dan teraphy. Konseling dan terapi dengan menggunakan permainan telah digunakan secara luas dan mendapatkan dukungan dari para ahli. Hampir semua ahli terapi telah menggunakan permainan sebagai bagian dari proses terapi. Permainan, baik tradisional maupun non-tradisional telah digunakan sebagai salah satu modus terapi permainan kelompok.
Konseling kelompok dapat menggunakan permainan sebagai modus dalam membantu penanganan anak dengan kecemasan pasca trauma dan peranan konselor seyogyanya mencakup sebagai perancana, pelaksana, dan sekaligus penilai program bimbingan-konseling, termasuk dalam pelaksanaan program konseling kelompok bagi anak dengan pengalaman traumatis.
Menurut Nandang Rusmana (2009) secara khsusus, peranan konselor dalam program konselirng ini adalah mendorong peserta untuk melakukan aktivitas permainan dalam seting kelompok, sehingga mereka dapat mengalami dan merefleksikan pengalamannya. Untuk itu, peranan konselor dalam program konseling ini adalah sebagai pemimpin kelompok, fasilitator dan reflektor. Dalam kaitan ini terapi gerak (movement) dapat dilakukan dengan memberikan latihan gerak dengan mensyaratkan peserta untuk melakukan suatu hal yang bersifat fisikal, karenanya peserta harus bergerak. Latihan ini bisa saja berupa hal kegiatan sederhana seperti berdiri dan menggerakkan anggota tubuh untuk peregangan ataupun kegiatan yang kompleks seperti Trust lift (di mana lima orang peserta secara bersamaan mengangkat seorang peserta lain di atas kepala mereka) dan Breaking In (di mana kelompok berdiri bersama dan berpegangan tangan, berusaha untuk menjaga anggota kelompok yang di luar lingkaran agar tidak masuk).
Nandang Rusmana (2009) juga mengataka ada lima alasan untuk menggunakan latihan gerak yaitu latihan gerak memberi kesempatan pada anggota untuk melakukan peregangan dan gerak tubuh. Memberikan perubahan format dan selanjutnya dapat menjaga ketertarikan kelompok dan energi yang mereka miliki. Memberi anggota kelompok kesempatan untuk lebih mengalami sesuatu daripada hanya mendiskusikannya, latihan gerak biasanya melibatkan seluruh anggota kelompok serta drama dari latihan gerak bisa saja menyebabkan peserta lebih mengingat apa saja yang terjadi dalam kelompok. Ada bernmacam-macam latihan gerak yang dapat dilakukan dalam permainan kelompok seperti Bertukar Tempat Duduk (Changing Seats) ,Berjalan Memutar (Milling Around), Meneruskan Nilai (Values Continuum), Goals Walk, Sejauh apa kamu datang?(How Far Have You Come), Gambaran Keluarga (Family Sculpture), Home spot, Jarak personal (Personal Space), Jadi patung (Become a Statue), Opening up dan menggambar perasaan (Sculpt Your Feelin about the Group) .
Intinya bahwa terpahy penyembuhan konseling modern disekolah dapat dilakukan oleh Guru Pembimbing/Konselor melalui metode permainan kelompok. Bahkan dalam senam gerak metode penyembuhan seperti “Brain Gym” dan SEFT membantu anak meningkatkan kecerdasannya bahkan menurut para ahli psikologi terapi ini sangat membantu siswa dalam meningkatkan prestasi belajar mereka.
Dimasa mendatang dengan semakin majunya teknologi dan ilmu pengetahuan metode-metode penyembuhan traumatik dapat dipadukan dengan gerak elektrikasi perpaduan antara gerak dan dibantu dengan alat-alat elektronik. Berkemungkinan besar alat ini dalam dua tahun ini akan muncul dipasaran. Jika hal itu terjadi maka semakin banyak manusia yang mampu menolong dirinya sendiri keluar dari berbagai masalah dan penyakit yang menghantui mereka.(***)

***). Sebagian referensi dihimpun dari Diklat Konseling Traumatic di PPPPTK Penjas BK Bogor Desember 2009 dan sumber-sumber relevan lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar