Selasa, 19 Oktober 2010

LEARNING

E-Learning Model Baru Sistem Pembelajaran
Oleh : Nelson Sihaloho

Menurut pandangan para ahli dan pakar pendidikan  bahwa pendidikan di Abad 21 merupakan abad pengetahuan karena pengetahuan menjadi landasan utama segala aspek kehidupan.  Menurut Naisbit (1995) ada 10 kecenderungan besar yang akan terjadi pada pendidikan pada abad 21 yaitu dimulai dari masyarakat industri ke masyarakat informasi, dari teknologi yang dipaksakan ke teknologi tinggi,  dari ekonomi nasional ke ekonomi dunia, dari perencanaan jangka pendek ke perencanaan jangka panjang, dari sentralisasi ke desentralisasi, dari bantuan institusional ke bantuan diri, dari demokrasi perwakilan ke demokrasi partisipatoris, dari hierarki-hierarki ke penjaringan, dari utara ke selatan  dan  dari atau/atau ke pilihan majemuk.
Berbagai implikasi kecenderungan di atas berdampak terhadap dunia pendidikan yang meliputi aspek kurikulum, manajemen pendidikan, tenaga kependidikan, strategi dan metode pendidikan.  Lebih lanjut Naisbitt (1995) mengemukakan ada 8 kecenderungan besar di Asia yang ikut mempengaruhi dunia yaitu, dari negara bangsa ke jaringan, dari tuntutan eksport ke tuntutan konsumen, dari pengaruh Barat ke cara Asia, dari kontol pemerintah ke tuntutan pasar, dari desa ke metropolitan, dari padat karya ke teknologi canggih, dari dominasi kaum pria ke munculnya kaum wanita, dari Barat ke Timur.
Kedelapan kecenderungan sebagaimana diuraikan diatas itu akan mempengaruhi tata nilai dalam berbagai aspek, pola dan gaya hidup masyarakat baik di desa maupun di kota. Pada gilirannya semua itu akan mempengaruhi pola-pola pendidikan yang lebih disukai dengan tuntutan kecenderungan tersebut. Dalam hubungan dengan ini pendidikan ditantang untuk mampu menyiapkan sumber daya manusia yang mampu menghadapi tantangan kecenderungan itu tanpa kehilangan nilai-nilai kepribadian dan budaya bangsanya. Dengan memperhatikan pendapat Naisbitt di atas, Surya (1998) mengungkapkan bahwa pendidikan di Indonesia di abad 21 mempunyai karakteristik.
Pertama, pendidikan nasional mempunyai tiga fungsi dasar yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, mempersiapkan tenaga kerja terampil dan ahli yang diperlukan dalam proses industrialisasi serta membina dan mengembangkan penguasaan berbagai cabang keahlian ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kedua, sebagai Negara kepulauan yang berbeda-beda suku, agama dan bahasa, pendidikan tidak hanya sebagai proses transfer pengetahuan saja, akan tetapi mempunyai fungsi pelestarian kehidupan bangsa dalam suasana persatuan dan kesatuan nasional. Meningkatnya hasil pembangunan, mobilitas penduduk akan mempengaruhi corak pendidikan nasional, perubahan karakteristik keluarga baik fungsi maupun struktur, akan banyak menuntut akan pentingnya kerja sama berbagai lingkungan pendidikan dan dalam keluarga sebagai intinya. Nilai-nilai keluarga hendaknya tetap dilestarikan dalam berbagai lingkungan pendidikan.
Asas belajar sepanjang hayat harus menjadi landasan utama dalam mewujudkan pendidikan untuk mengimbangi tantangan perkembangan zaman. Penggunaan berbagai inovasi Iptek terutama media elektronik, informatika, dan komunikasi dalam berbagai kegiatan pendidikan, penyediaan perpustakaan dan sumber-sumber belajar sangat diperlukan dalam menunjang upaya pendidikan dalam pendidikan serta publikasi dan penelitian dalam bidang pendidikan dan bidang lain yang terkait, merupakan suatu kebutuhan nyata bagi pendidikan di abad pengetahuan.
Karena itu pendidikan di abad pengetahuan menuntut adanya manajemen pendidikan yang modern dan profesional dengan bernuansa pendidikan. Lembaga-lembaga pendidikan diharapkan mampu mewujudkan peranannya secara efektif dengan keunggulan dalam kepemimpinan, staf, proses belajar mengajar, pengembangan staf, kurikulum, tujuan dan harapan, iklim sekolah, penilaian diri, komunikasi, dan keterlibatan orang tua/masyarakat.
Tidak kalah pentingnya adalah sosok penampilan guru yang ditandai dengan keunggulan dalam nasionalisme dan jiwa juang, keimanan dan ketakwaan, penguasaan iptek, etos kerja dan disiplin, profesionalisme, kerjasama dan belajar dengan berbagai disiplin, wawasan masa depan, kepastian karir, dan kesejahteraan lahir batin.
Pendidikan juga mempunyai peranan yang amat strategis untuk mempersiapkan generasi muda yang memiliki keberdayaan dan kecerdasan emosional yang tinggi dan menguasai megaskills yang mantap. Untuk itu, lembaga pendidikan dalam berbagai jenis dan jenjang memerlukan pencerahan dan pemberdayaan dalam berbagai aspeknya.
Menurut Makagiansar (1996) memasuki abad 21 pendidikan akan mengalami pergeseran perubahan paradigma yang meliputi pergeseran paradigma dari belajar terminal ke belajar sepanjang hayat, dari belajar berfokus penguasaan pengetahuan ke belajar holistik, dari citra hubungan guru-murid yang bersifat konfrontatif ke citra hubungan kemitraan, dari pengajar yang menekankan pengetahuan skolastik (akademik) ke penekanan keseimbangan fokus pendidikan nilai, dari kampanye melawan buta aksara ke kampanye melawan buat teknologi, budaya dan komputer, dari penampilan guru yang terisolasi ke penampilan dalam tim kerja, dari konsentrasi eksklusif pada kompetisi ke orientasi kerja sama.
Dengan memperhatikan pendapat ahli tersebut nampak bahwa pendidikan dihadapkan pada tantangan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam menghadapi berbagai tantangan dan tuntutan yang bersifat kompetitif. Pada abad pengetahuan paradigma yang digunakan jauh berbeda dengan pada abad industri. Galbreath (1999) mengemukakan bahwa pendekatan pembelajaran yang digunakan pada abad pengetahuan adalah pendekatan campuran yaitu perpaduan antara pendekatan belajar dari guru, belajar dari siswa lain, dan belajar pada diri sendiri.

Munculnya e-Learning

Dunia pendidikan saat ini mengalami perubahan besar. Kebutuhan pendidikan untuk meningkatkan sumber daya manusia di Indonesia semakin penting dan mendesak. Tuntutan dari “stakeholder” pendidikan semakin besar, sementara perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat belum optimal dimanfaatkan oleh pengelola pendidikan. Menjamurnya pengguna internet benar-benar mengubah kehidupan pendidikan. Tempat dan jarak yang dulu memisahkan sekarang makin tidak terasa dampaknya. Kita mudah berhubungan dengan orang-orang di negara lain, yang belum pernah kita kunjungi sebelumnya, melalui media email, chat room, web cam dan sebagainya. Pengguna internet sendiri selalu meningkat sehingga di kota-kota besar, internet sudah menjadi kebutuhan hidup sehari-hari. Kita dapat melihat berapa banyak warnet (warung internet) yang tumbuh di setiap kota.
Hal tersebut menyebabkan jumlah pengguna internet meningkat pesat sampai 100 persen setiap tahun. Kemajuan internetpun mempengaruhi hampir setiap sendi kegiatan operasional di organisasi. Banyak kegiatan perusahaan mulai dilakukan lewat internet dan menyebabkan fenomena penggunaan awalan “e” dan “online” di kamus bisnis. E-commerce, e-mail, online application, e-procurement, online hiring, e-CRM, e-HRM, online auction, e-catalogue adalah contoh trend penggunaan internet pada kegiatan yang biasa kita lakukan secara manual. Semua aktivitas mutakhir itu menjanjikan efektifitas dan efisiensi. Fenomena tersebut menyentuh dunia pendidikan dan pelatihan dengan lahirnya e-learning.Institusi pendidikan harus tanggap jika tidak ingin tertinggal oleh arus kemajuan teknologi informasi. E-learning menyediakan landasan kuat untuk menjawab semua tantangan. E-learning saat ini telah dikenal oleh siapa saja di dunia pendidikan dan pelatihan. Perusahaan dan organisasi pendidikan berlomba-lomba untuk menerapkan e-learning di organisasi mereka dan meraih kelebihan yang ditawarkan seperti penghematan biaya, penghematan waktu.
Onno W Purbo menyatakan bahwa  istilah e-learning dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk sekolah maya. Sebenarnya defenisi e-Learning  sangat luas bahkan sebuah portal yang menyediakan informasi tentang suatu topik dapat tercakup dalam lingkup e-learning ini. E-learning lebih tepat ditujukan sebagai usaha untuk membuat sebuah tranformasi proses belajar mengajar yang ada di kampus ke dalam bentuk digital yang dijembatani oleh teknologi Internet.
Inti dari e-learning sebenarnya adalah cara belajar secara virtual–melalui akses internet dan media elektronik yaitu komputer–interaktif dan mandiri. Dalam tekonologi e-learning, semua proses belajar mengajar yang biasa didapatkan di dalam kelas dilakukan secara live namun virtual, artinya pada saat yang sama seorang guru mengajar di depan sebuah komputer yang ada di suatu tempat, sedangkan para siswanya mengikuti pembelajaran dari komputer lain pada tempat yang berbeda.
Dalam konteks ini secara langsung guru dan siswa tidak saling berkomunikasi namun secara tidak langsung saling berinteraksi pada waktu yang sama.
Dengan demikian semua proses belajar mengajar hanya dilakukan di depan sebuah komputer yang terhubung internet dan  telah tergantikan fungsinya melalui tampilan  menu di depan layar komputer.
Saat ini materi pelajaran pun dapat diperoleh secara gratis dalam bentuk file-file yang dapat di download. Konsep e-learning lebih difokuskan pada efisiensi belajar mengajar, cara pengajaran maupun materi ajar masih dapat mengacu pada kurikulum.
E-learning mulai diperkenalkan pada dunia pendidikan sejak tahun 1996 dimana  melalui pemanfaatan e-learning akan dapat diperoleh beberapa keuntungan yang cukup besar dibandingkan dengan pola pembelajaran tatap muka disekolah/kelas. Namun dengan  muncul warnet-warnet  di kota-kota besar hingga kecamatan tarif internetpun semakin murah. Bahkan ada operator seluler yang memberikan internet gratis melalui HP.
Adapun keuntungan e-learning, adalah  biaya, fleksibilitas, standardisasi pengajaran, efektivitas pengajaran, dan kecepatan distibusi sehingga biaya pendidikan dapat ditekan seminimal mungkin.
Keuntungan lainnya apabila seorang siswa memiliki Note Book (Laptop) juga tersedia akses jaringan internet maka  waktu dan tempat belajar dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja sehingga lebih fleksibel. Masalahnya sekarang tidak relevan dengan pendidikan gratis. Apakah pemerintah di negera ini mampu membagi-bagikan Laptop kepada seluruh siswa di Indonesia secara gratis?
Contoh aliran sistem e-Learning yang dapat dilakukan adalah User Authentication, Information Aler,Discusion Forum,Learning too serta Virtual Library.
Konsep e-Learning adalah penyediaan kelas-kelas baru setara dengan kelas konvensional di sekolah-sekolah yang ada selama ini. Istilah setara ini berarti bahwa e-Learning diharapkan dapat menggantikan peran sekolah konvnsional bukan hanya sekedar sebagai pelengkap atau tambahan dari sistem konvensional yang telah ada.
Salah satu contoh yang paling nyata adalah proses belajar mengajar, seorang pengajar akan memberikan materi kepada para siswa yang ada di berbagai belahan dunia dengan dihubungkan oleh internet. Metode ini kurang lebih sama dengan proses belajar mengajar yang ada di sekolah konvensional, tempat pengajar akan mengajar di depan kelas dan menuliskan materinya di atas papan tulis. Adaptasi yang dilakukan adalah pengajar tetap berhubungan dengan siswa, namun tidak lagi secara langsung melainkan menggunakan komputer yang saling terhubung dengan internet. Dari sisi teknologi, sistem yang paling disukai adalah sistem yang sederhana, mudah dan menarik digunakan.
Model E-Learning juga dapat dilaksanakan berbasis web. Web browser biasanya digunakan dalam client tier dalam model arsitektur three-tier. Apabila kita membuka jaringan internet Web browser memproses dan menampilkan sumber HTML, permintaan HTTP dan proses HTTP. Ada beberapa produk browser yang tersedia dan masing-masingnya mempunyai perbedaan fitur. Dua produk yang cukup popular berbasis windows adalah Netscape dan Internet Explorer.
Web browser mempunyai karakter dasar yaitu semua web browser merupakan HTTP client yang mengirim request dan menampilkan respon dari web server (biasanya dalam bentuk grafik), web browser menerjemahkan halaman HTML ke pemakai, beberapa browser menampilkan citra (image), film dan suara serta mengubah beberapa tipe obyek, browser dapat menjalankan JavaScript yang melekat di halaman HTML, sebagian web browser dapat menjalankan komponen yang terbangun dalam Bahasa Pemrograman Java atau ActiveX serta beberapa browser dapat mengaplikasikan Cascading Style Sheets (CSS) ke halaman HTML untuk mengontrol elemen HTML. Elemen HTML (Hypertext Markup Language) adalah suatu bahasa sederhana yang digunakan untuk mendeskripsikan suatu dokumen. Web Server biasa disebut sebagai HTTP server. Web server adalah program yang menggunakan model client/server dan world wide web Hypertext Transport Protocol (HTTP), dari halaman web dalam server menjadi halaman web ke client.
Fungsi dasar web server adalah untuk memberikan layanan pengiriman data melalui protocol HTTP (Hypertext Transfer Protocol). Ada dua hal penting dalam layanan protokol yaitu FTP dan HTTP. FTP (File Transport Protocol ) merupakan standar protokol untuk mengirimkan file melalui jaringan TCP/IP.  HTTP (Hypertext Transfer Protocol ) merupakan protokol yang digunakan untuk pengiriman file dari HTTP server kepada HTTP client. HTTP menggunakan metode koneksi spesifik. Ketika server mengirim file dari HTTP server kepada HTTP client maka terjadi koneksi, kemudian setelah file diterima oleh client maka koneksi ditutup.
Sekolah atau guru sebelum memutuskan untuk mengubah proses pendidikan dari sistem yang konvensional menjadi sistem e-Learning, para penyusun kebijaksanaan di bidang pendidikan perlu melakukan observasi termasuk melakukan perhitungan-perhitungan biaya.
Selain itu dapat juga dirancang Web-Based Training Development Levels mulai dari Level dasar hingga level tinggi maupun  Instructional Design Levels. Adapun manfaat pembelajaran elektronik atau e-learning adalah pembelajaran dapat dilakukan secara time and place flexibility, cakupan cukup luas, easy updating of content as well as archivable capabilities.
Memang saat ini meskipun jaringan internet telah merambah dunia pendidikan peranan tugas guru disekolah tetap tidak tergantikan. Kendatipun jaringan internet begitu canggihnya apabila tidak ada sumber-sumber bahan belajar yang berhubungan dengan topic/materi pembelajaran semua ilmu akan menjadi barang mahal dan langka. Para operator jaringan internet  sangat tergantung pada sumber-sumber bahan belajar. Jaringan E-Learning dan internet  akan “mati suri” apabila tidak memberikan penghargaan setara  dengan profit/keuntungan yang diperolehnya selama menjalankan aktivitas jaringan internetnya termasuk bisnis “on line”.

1 komentar: